27/03/11

45 Ribu Bayi Indonesia Lahir Dengan Penyakit Jantung Bawaan



(Foto: thinkstock)Jakarta, Penyakit jantung bawaan biasanya sudah dimiliki oleh
seorang anak sejak ia dilahirkan. Di Indonesia diperkirakan sekitar 45 ribu bayi
lahir dengan kondisi penyakit jantung bawaan.

"Diperkirakan sekitar 45 ribu bayi lahir dengan kondisi jantung bawaan," ujar dr
Poppy S Roebiono, SpJP yang juga dokter jantung anak dalam acara konferensi pers
ASMIHA (Annual Scientific Meeting Indonesian Heart Association) ke 20 di hotel
Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (25/3/211).

dr Poppy menuturkan penyebabnya antara lain:

  Dari si ibu yang memiliki penyakit
  Mengonsumsi obat tertentu saat hamil
  Tidak menjaga kehamilannya (mengalami hipertensi atau terkena tokso)
  Faktor genetik (meskipun kecil pengaruhnya)
  Lingkungan (seperti asap rokok).
"Umumnya faktor yang sulit dikendalikan adalah dari lingkungan, misalnya asap
rokok. Bukan hanya pada ibu yang merokok, tapi asap rokok disekitar juga bisa
berpengaruh," ujar dokter yang praktek di RS Jantung Harapan Kita Jakarta.
Kondisi bayi yang memiliki jantung bawaan ini bervariasi, ada yang sudah
menunjukkan gejala sejak lahir seperti tubuhnya biru (wajah, mulut, kuku) atau
mengalami sesak napas tapi ada juga yang tidak.
Untuk yang tidak bergejala biasanya baru diketahui jika tubuh si anak kurus,
susah minum, berat badannya tidak naik (misalnya usia 6 bulan tapi berat
badannya seperti sebulan) sehingga terlihat seperti malnutrisi. Jika seperti itu
sebaiknya periksakan kondisi jantungnya.
"Diperkirakan sekitar 45 persen bayi dengan jantung bawaan sudah muncul keluhan
sejak ia dilahirkan," ungkapnya.
Bayi-bayi dengan penyakit jantung bawaan yang tidak terdeteksi bisa menyebabkan
kematian. Kondisi ini turut berkontribusi terhadap tingginya angka kematian bayi
di Indonesia.
Penanganan untuk penyakit jantung bawaan ini juga berbeda-beda tergantung dari
kondisinya. Untuk kasus yang ringan biasanya tidak memerlukan operasi tapi hanya
mengonsumsi obat-obatan tertentu saja.
Sedangkan untuk kasus yang berat membutuhkan operasi pembedahan untuk
memperbaiki kondisi jantungnya, atau bisa juga dengan cara memasukkan alat untuk
menutup lubang di jantung dengan bantuan kateter.
Kateter yang berisi alat untuk menutup lubang di jantung ini akan dimasukkan
melalui paha hingga ke jantung. Tapi tidak semua kondisi bisa diatasi dengan
metode penggunaan kateter ini, tergantung dari lokasi lubangnya.
"Teknik kateter ini bisa memberikan kesembuhan pada anak hingga 100 persen, tapi
tidak semua dokter bisa melakukan teknik kateter tersebut," ujar dr Poppy.
dr Poppy menuturkan saat ini di Indonesia hanya terdapat 45 dokter ahli jantung
anak (kardiologi anak) dari 493 dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang
ada.
dr Poppy menyarankan bagi para ibu hamil agar memeriksakan kehamilannya secara
rutin pada dokter atau bidan setempat untuk mengetahui kondisinya, memeriksakan
tekanan darah, jangan sembarangan mengonsumsi obat-obatan dan memperhatikan
lingkungan di sekitarnya.
(ver/ir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © ANEKA IMFO.COM Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger