07/04/11

BPPT Teliti DNA Temulawak Indonesia

MICOM: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) saat ini
sedang menguji sidik jari (DNA) dan varietas temulawak di Indonesia. Penelitian itu dimaksudkan untuk menentukan apakah temulawak sebagai tanaman
Indonesia, seperti halnya gingseng dari Korea.
Teuku Tajuddin dari Balai Penelitian Bioteknologi BPPT telah meneliti DNA dan
varietas temulawak sejak 2008 dan rencananya akan selesai pada 2012.
"Peneitian ini untuk membuktikan apakah temulawak tanaman asli Indonesia, atau
bukan. Penelitian menyangkut sidik jari, sebaran tanaman, dan jumlah varian,
serta formulanya,'' jelas Tajuddin dalam diskusi tentang potensi obat herbal
Indonesia di BPPT, Jakarta, Rabu (6/4).
Dia telah mengelompokkan tanaman temulawak ini mulai dari Lampung, Bali,
Boyolali, Merauke, Ciamis, Bengkulu, Pulau Buru, Ambon, Sulawesi, Nusa Tenggara
Barat, dan Bengkulu.
Dari hasil penelitian komposisi genetika, menunjukkan bahwa temulawak di Jawa
dan Pulau Buru ada kesamaan. Demikian juga dengan kelompok tanaman yang jenisnya
sama terdapat di Lampung, Boyolali, Ciamis, Pulau Buru, Sulawesi, NTB, Bengkulu,
Merauke, memiliki jenis yang sama. Sedangkan dari Bali dan Ambon berbeda.
''Untuk Bali memang belum lengkap datanya. Tapi untuk Ambon, berdasarkan catatan
sejarah, asal usul temulawak dari Ambon. Dan berbeda dengan temulawak yang ada
di tempat lain. Ini masih dalam pembuktian,'' ujarnya.
Perbedaan itu bisa disebabkan karena evolusi alam. Apabila dari jumlah varian
maupun komposisi khasiatnya lebih banyak ditemukan di Indonesia, maka tanaman
itu bisa diklaim milik Indonesia.
Diakuinya untuk mendapat klaim tanaman asli Indonesia memang susah. Apalagi
tanaman itu juga ditemui di India, Malaysia, Thailand, dan China.
''Kalau hasilnya memang bukan asli Indonesia, ya kami akan katakan apa adanya
dari hasil riset ini.''
Namun dia optimistis karena Korea saja hanya memiliki 33 persen tanaman ginseng.
''Dengan pembuktian sejarah dan teknologi DNA serta varian itu bisa membantu
mengungkapkan petunjuk soal asal usul temulawak.''
Dalam kesempatan sama Direktur Pusat Teknologi Farmasi Medika BPPT Rifatul
Widjhati menambahkan, kunyit yang masih dalam keluarga temulawak diberi nama
internasional Java tumeric atau kunyit Jawa.
''Dengan nama yang identik dengan Jawa ini mudah-mudahan temulawak menjadi
tanaman asli Indonesia. Sekaligus akan menjadi ikon Indonesia untuk herbal,''

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © ANEKA IMFO.COM Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger